Presiden Jokowi : Saya Bangga Punya Menteri Pertanian Sekaliber Amran Sulaiman

By Admin


nusakini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga memiliki Menteri Pertanian sekaliber Andi Amran Sulaiman. Hal ini dia sampaikan saat menyampaikan arahannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2017 dengan tema Bangun Lahan Tidur untuk Meningkatkan Ekspor Dengan Pembangunan Infrastruktur Pertanian di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Kebanggaan Jokowi bukan tanpa alasan, dirinya memuji lantaran prestasi sektor pertanian yang dicapai selama dua tahun kerja memang layak untuk dibanggakan. 

"Kinerja sektor pertanian mampu menorehkan prestasi dalam meningkatkan produksi dan menekan bahkan menghentikan impor. Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2016 sebesar 5,02 persen, didukung kontribusi sektor pertanian terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) 14,42% nomor dua setelah sektor industri. patut dibanggakan," ujar Presiden Jokowi. 

Pertumbuhan PDB Pertanian sendiri triwulan II 201 naik 12,04% dibandingkan dengan triwulan I 2016. Kemudian PDB Pertanian pada triwulan III 2016 naik 4,69% dibandingkan dengan triwulan II/2016. Begitupun pada trwiwulan II/2016 naik 3,35% dibandingkan dengan triwulan II 2015. 

Juga dengan triwulan III/2016 naik 2,18% dibandingkan dengan triwulan III/2015. Pertumbuhan sektor pertanian tersebut didorong oleh peningkatan produksi pangan. 

"Sesuai data yang saya terima yaitu produksi padi tahun 2016 sebesar 79,1 juta ton atau naik 4,96% dibandingkan 2015. Jagung 23,2 juta ton naik 18,11% dan lainnya," ujar Presiden Jokowi. 

Pada Hari Pangan Sedunia 29 Oktober 2016 di Boyolali, Presiden Jokowi sempat memberikan arahan tidak impor beras medium karena produksi beras tahun 2016 mencukupi. 

"Satu prestasi yang membanggakan kita semua, dimana saat terjadi musibah pertanian yaitu El-Nino tahun 2015 dan La-Nina tahun 2016, di saat kritis kita bekerja keras sehingga mampu memacu produksi pangan," ujar Presiden Jokowi. 

Presiden Jokowi memaparkan, hasil dari berbagai lembaga survei dari dalam negeri maupun luar negeri, menyatakan tingkat kepuasan petani meningkat tehadap program pemerintah. Data Global Food Security Index (GFSI) Indonesia merupakan satu negara mengalami perubahan terbesar pada indeks GFSI 2,7 poin. 

"Pemerintah secara nyata telah hadir di petani. Pemerintah memberi perhatian besar terhadap pertanian. Berbagai regulasi yang menghambat direvisi, alokasi anggaran tiap tahun disediakan, infrastruktur pertanian dibangun, benih dan pupuk juga disediakan," kata Presiden Jokowi. 

Presiden Jokowi juga mengharapkan agar Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan kementerian terkait untuk mewujudkan Agenda Nawacita yaitu Kedaulatan dan Kemandirian Pangan. 

Kementerian Pertanian bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi agar memanfaatkan potensi lahan non irigasi 4,0 juta hektar untuk membangun embung, dam-parit, long-stogare, sumur dangkal dan lainnya sehingga luas pertanaman dan produksi meningkat serta menjadikan lumbung pangan di perbatasan. 

"Kementerian PUPR agar melakukan rehabilitasi dan normalisasi sungai untuk irigasi seluas 3,0 juta hektar. Kementerian BUMN agar menggerakkan perbankan menyalurkan KUR dengan Kartu Tani bagi petani untuk mekanisasi pertanian, perluasan usaha tani, hiliriasi produk maupun pengembangan karet, kopi, sawit, kakao dan ternak sapi, serta pengembangan integrasi sapi-sawit," jelas Presiden Jokowi. 

Kemudian Kementerian ATR/BPN agar mengidentifikasi lahan terlantar/lahan tidur 11,6 juta hektar untuk dioptimalkan pemanfaatannya. Selanjutnya bersama Kementerian LHK untuk menyediakan lahan bagi investor kebun tebu dan pabrik gula, investasi pengembangbiakan sapi, pengembangan jagung dan lainnya. 

"Sementara Kementerian Perdagangan dan BULOG agar melakukan stabilisasi harga pangan dan menyerap produk petani," papar Presiden Jokowi. 

Presiden Jokowi melanjutkan, dukungan dari TNI-Polri dalam mengawal ketahanan pangan agar terus ditingkatkan. Pemda, Penyuluh, Asosiasi, KTNA, pelaku usaha, praktisi dan pemerhati juga diharapkan turut berkontribusi mewujudkan kedaulatan pangan. 

"Selanjutnya bagi Pejuang Pangan yaitu para petani serta generasi muda, saya minta untuk terus semangat dan bekerja keras meningkatkan produksi dan kesejahteraannya," pungkas Presiden Jokowi.(p/mk)